Sunday, July 31, 2011

MELTING

4 comments
Sudah hampir satu minggu saya dan temen-temen yang tergabung dalam kelompok penelitian observasi alias mengambil data di IRD salah satu RS terkenal di Malang. Kebetulan cerita ini berlangsung kemarin hari, iya kemarin hari. 

Hari itu, saya kebagian shift malam, so saya pikir mau bawa jajan/ roti gitu aja deh, kok firasat saya mengatakan #cieee bahwa saya bakal kelaperan hehe. Sebetulnya shift malam itu ada 4 org, tapi berhubung yang satu ijin, so tinggal 3 orang cewek #berasapowerpuffgirls okeilah, dirasa-rasain lagi sepertinya kurang personel nih. Jadi saya tambahin aja temen cowok yang shift sabtu malam supaya masuk ke jumat malam aja. Dirasa kurang lagi, akhirnya saya mengajak temen saya, cowok, supaya lebih rame, hehe.

Dan, alhamdulillah ada 5 orang personel yang disiapkan untuk shift malam itu. Tak dinyana, ternyata 1 orang dari 5 orang, #iyadonk!, bilang kalo tiba-tiba giginya sakit lagi. Haissshh, jangan-jangan si dia ndak masuk nih. Alamak! Ditunggu-tunggu sampe malem, disms pun gak bales, akhirnya saya berkesimpulan bahwa 2 orang ini ndak bakal masuk. Akhirnya, 1 orang teridentifikasi tidak masuk shift dikarenakan dismenorrhea alias dilepen alias nyeri haid. Dan seorang lainnya, suspect sakit gigi. Yacckkss. Alhasil saya bakal bersama para lelaki untuk 10 jam ke depan #sarangpenyamun

Untunglah di IRD lagi ada temen-temen D3 yang lagi profesi, jadi ada temen deh hehe. Tapi tetep aja, saya ngumpulnya juga sama temen-temen gila seangkatan dan setim saya ini #waakksss

Daaaaann, ternyaaataaaa, hingga malam kami belum mendapatkan pasien sesuai dengan kriteria inklusi kami. Yang ada malah korban-korban 'kece' alias kecelakaan #gayaneketus Ndak papa lah, dari korban kece ini aja uda dapet banyak pengalaman kan. Dan kembali lagi, gembelnya adalah si Andry ini molor terus, alias ngebo, alias tidur, alias bu2k aja #fiiuuuhh Gemes weesss, lengkap sudah! Hehe. Ya wes lah, apalah daya saya kemana-mana ya sama si Panji alias keceng aja wes (bahkan untuk beli antis aja sama dia, lewat jalan raya aja, kalo lewat koridor seremnya minta ampun).

Terus, dateng waktunya sholat subuh. Berhubung Panji itu beda keyakinan sama saya, dan karena Andry masi molor, dia ikut saya ke masjid, katanya sih mau duduk-duduk di depannya aja, mau selonjorin kaki. Baiklah, it's time for pray!

Alhamdulillah bisa ngerasain sholat jamaah subuhan di masjid di RS, rasanyaaa??? Woooww, amazing. Saya merasa ada atmosfer yang begitu berbeda. Entahlah itu apa, tapi saya rasa itu atmosfer yang positif, tidak! Maksud saya, sangat positif :)

Sholatpun sudah selesai. Waktu saya masih mau ngerapiin jilbab saya, ibu-ibu yang di sebelah tanya, "Lagi dines nggih mbak?". "Dereng buk, niki wonten penellitian kemawon. Insya allah semester ngajeng praktek buk". "Oh nggih, mugi-mugi lancar nggih mbak, kalihan lulus kalih nilai terbaik". "Amiiinn ya allah :)"

Ya Allah, ibu ini, saya tidak mengenalnya, saya pun belum pernah berjumpa dengannya, tapi beliau sudah mendoakan saya dengan begitu tulusnya. Ibu, semoga keluarganya yang lagi sakit, segera sembuh ya bu. Semoga keluarga ibu diberikan ketabahan dan kesabaran yang luar biasa :) Dan karena ibu telah mendoakan saya, maka saya harus berusaha lebih keras lagi agar doa ibu bisa menjadi nyata. Bukankah, kita harus selalu berusaha dan berdoa dan kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah Subhanahu Wata'ala?

Dan cerita di masjid itu belum berakhir. Tak lama, ketika ibu yang mendoakan saya telah berlalu, saya nyaris selesai merapikan jilbab, kemudian ibu-ibu lain jamaah sholat subuh, menyalami tangan saya, seraya berkata "Sepuntene ingkang kathat ngih mbak". Masya allah ibu, seharusnya saya yang terlebih dahulu berkata "ngaturaken sedaya kalepatan" ke njenengan semua #nangisdarah

Masya allah, setiap saya mengingat memeori tersebut entah mengapa saya merinding. Luar biasa, ya Allah ini sungguh luar biasa. Saya yang hanya observer saja, dan menggunakan pakaian serba putih, saya sudah dianggap bagian dari rumah sakit tersebut. Begitu luar biasanya kekuatan seragam putih-putih ini. Jujur, ini pengalaman pertama saya di klinik yang begitu menghipnotis saya. Ya Allah, terima kasih, Engkau telah memberikan ilmu yang jauh dari saya harapkan :)

Terima kasih untuk ibu yang mendoakan saya dan ibu-ibu yang menyalami tangan saya. Saya begitu takjub dengan njenengan semua. Semoga yang sakit segera sembuh dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran tiada berbatas. Insya allah.

Terima kasih sudah membuat saya semakin mencintai profesi yang akan saya lakoni beberapa tahun mendatang. Insya allah saya akan selalu berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Ya allah lindungilah ibu-ibu tadi dari segala sesuatu yang bersifat jahat dan merusak.

Ya allah, terima kasih. Jujur, saya begitu melting dengan kejadian yang tak berapa lama saya alami :)